1. Bermuda Triangle
Segitiga Bermuda merupakan perairan di
Samudera Atlantik Utara di mana banyak pesawat terbang dan kapal telah
hilang secara misterius. Selama bertahun -tahun banyak penjelasan
seputar hilangnya pesat juga kapal, ada yang menyebut cuaca buruk,
diculik makhluk asing, sampai berbagai teori dalam hokum fisika.
Meskipun dokumentasi substansial ada
untuk menunjukkan bahwa banyak laporan telah dibesar-besarkan, masih
belum ada penjelasan yang benar-benar masuk akal tentang penghilangan
misterius kapal dan pesawat pesawat itu.
2. Bigfoot
Bigfoot, juga dikenal sebagai Sasquatch,
digambarkan sebagai kera mirip manusia yang mendiami kawasan hutan di
Pasific utara-barat, juga Kanada dan Amerika. Jejak Bigfoot dilaporkan
ditemukan di daerah Kanada dan Amerika Utara sejak abad 19-an. Di lihat
dari jejak kakinya diperkirakan beratnya mencapai 400 kg. Bigfoot yang
berarti kaki besar adalah makhluk berukuran raksasa sisa peninggalan
zaman purba.
Diperkirakan, hewan tersebut masih hidup di kawasan pegunungan bersalju, di antaranya di Amerika Serikat dan gunung
Himalaya China, Orang percaya makhluk ini dapat ditemukan di seluruh
dunia dengan nama-nama yang berbeda, seperti Yeti di Tibet dan Nepal,
Yeren di China dan Yowie di Australia.
Selama bertahun-tahun, telah terjadi
banyak penampakan dan foto-foto Bigfoot tapi tidak ada bukti konklusif
untuk memverifikasi keberadaannya. Sebagian pakar mengatakan itu hanya
legenda yang berasal dari cerita rakyat. Namun sebagian lain, percaya
bahwa ada kemungkinan Bigfoot memang benar-benar ada.
Diperkirakan makhluk itu hidup pada masa
dinasaurus, beberapa di antaranya masih bertahan hidup hingga kini.
Konon penampakan Bigfoot itu dilaporkan pertama kali tahun 1924, tapi
dikatakan itu bukan yang pertama, karena tahun 1860 telah ada laporan
penampakan monster ini.
3. Mary Celeste, Kapten dan Seluruh Penumpangnya Hilang
Nama kapal ini Mary Celeste diluncurkan
di Nova Scotia pada tahun 1860. Nama aslinya adalah “Amazon”. Panjang
keseluruhan 103 feet dengan berat 280 tons. Dalam 10 tahun pelayarannya
(ketika bernama Amazon), kapal ini mengalami beberapa kali kecelakaan
dan beberapa kali berganti pemilik. Sampai akhirnya kapal bekas ini
dilelang di New York, laku 3000 dolar AS. Setelah diperbaiki dan
diregistrasi di Amerika, kapal ini berganti nama menjadi Mary Celeste.
Capten kapal Mary Caleste adalah
Benjamin Briggs, 37 tahun. Pada 7 November 7, 1872, kapal berangkat dari
New York, dengan penumpang kapten Briggs, istrinya, anak perempuannya
dan delapan awak. Kapal itu membawa bahan mentah alkohol 1.700 barel,
menuju Genoa, Italia.
Sejak itu kapal Mary Caleste beserta
seluruh awaknya tak pernah kelihatan lagi. Juga tak pernah sampai di
tujuan. Apa yang terjadi, tidak ada yang tahu. Sampai suatu ketika
ditemukan kapal itu di tengah Selat Gibraltar. Sudah diperiksa, tidak
ada tanda-tanda bekas keributan atau apapun yang bisa memperkirakan
peristiwa yang terjadi di kapal sebelum hilangnya semua awak secara
misterius.Semua dokumen kecuali log kapten, hilang dan berbekas.
Pada awal 1873, dilaporkan bahwa ada dua
sekoci mendarat di Spanyol. Yang satu berisi satu mayat dan bendera
Amerika, yang satunya lagi berisi lima mayat.Diduga, korban korban itu
adalah sisa-sisa awak Mary Celeste. Namun anehnya, tubuh mereka tidak
pernah diidentifikasi.
4. The Taos Hum, Suara Misterius
The ‘Taos Hum’ adalah suara bernada
rendah yang dilaporkan terdengar di berbagai tempat di seluruh dunia,
terutama di Amerika Serikat, Inggris, dan utara Eropa. Bunyi itu
biasanya hanya mendengar di lingkungan yang tenang, dan sering
digambarkan sebagai mesin diesel dari kejauhan.
Namun dari mana asal sebenarnya suara
aneh itu, sampai sekarang misteri itu belum terungkap. Pada tahun 1997,
Kongres meminta para ilmuwan melakukan penelitian untuk menyelidiki
suara berfrekuensi rendah yang didengar penduduk kota kecil Taos, New
Mexico. Selama bertahun tahun penduduk telah mendengar suara, sering
digambarkan oleh mereka sebagai “hum”. Tapi sampai hari ini tak seorang
pun tahu penyebab bunyi yang mirip dengungan itu.
5. Jack the Ripper
Pertengahan 1888, London dihebohkan
dengan serangkaian pembunuhan di ujung timur (terutama di daerah
Whitechapel). Nama Jack The Ripper diambil dari surat yang dikirim ke
sebuah surat kabar pada saat itu oleh seseorang yang mengaku sebagai
pembunuh. Para korban yang umumnya adalah pelacur dalam kondisi
mengenaskan, bukan hanya lehernya terpotong tapi juga tubuhnya di
mutilasi.
Dalam beberapa kasus, mayat itu
ditemukan hanya beberapa menit setelah ripper meninggalkan tempat
kejadian. Polisi mempunyai banyak tersangka tetapi tidak pernah
menemukan bukti yang cukup untuk menghukum siapa pun.
Di masa modern, muncul beberapa
spekulasi bahwa Pangeran Albert Victor adalah pembunuhnya. Namun tidak
ada yang benar benar yakin siapa pembunuh sebenarnya, semua spekulasi
hanya bersifat dugaan-dugaan. Sampai hari ini tak seorang pun tahu siapa
Ripper sebenarnya.